Rabu, 15 Desember 2010

Saat Anak Mencari Jati Diri

Masa remaja adalah masa di mana mereka melalui proses pencarian jati diri, kerap diartikan sebagai identitas diri, pada masa itu para remaja dituntut untuk memiliki rasa percaya diri. Masa pencarian identitas diri adalah masa yang sangat penting. Proses ini melibatkan banyak orang.

Menurut psikolog anak dan remaja dari Empati Development Center, Dra Roslina Verauli MPsi, ”Identitas diri sebetulnya cara bagaimana seseorang melihat dirinya. Identitas diri juga dikenal dengan istilah konsep diri,”

Untuk itu peran orangtua sangat penting membantu mereka menghadapi masa-masa ini dengan membantu mereka mengenali dirinya secara mendalam. ”Pemahaman yang diberikan orangtua di masa pengembangan diri ini, kelak akan membantu anak mengenali dirinya, beradaptasi dengan lingkungan dan menghadapi tantangan kehidupan berupa tantangan karier dan lain sebagainya,” ujarnya

Peran orangtua bisa dilakukan dengan memberikan stimulasi, menemukan dan mengenali bakat dan potensi anak. Orangtua juga bisa membantu anak mengenali temperamen dan kepribadiannya agar ia bisa beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan mampu memecahkan masalah. Anak juga dituntut mulai menyadari bakat yang dimilikinya, menyadari bahwa ia akan punya tujuan hidup berupa cita-cita. Orangtua bisa membantunya dengan mengenalkan model atau tokoh idola. Orangtua juga harus memberi nilai-nilai kehidupan (living values) yang positif, dan sebagainya.

Di usia remaja, pencarian identitas diri akan lebih banyak melibatkan hubungan bersama orang lain. Pendapat orang lain merupakan acuan penting bagi remaja tentang bagaimana ia kelak akan melihat dirinya. Juga melihat bagaimana hubungan dengan orang di sekitarnya pun turut memengaruhi atau menjadi penting bagi kehidupannya.

Umumnya, yang terjadi di masa ini adalah anak memperoleh pemahaman, tentang seperti apa dirinya, melalui aktivitas yang ia lakukan, prestasi yang ia capai, pengembangan diri yang ia lalui, hingga hubungan bersama orang lain di sekitarnya. Misalnya saja seperti apa dirinya menurut temanteman dan orang di sekitarnya (terutama orangtua, pengasuh,  saudara dekat, guru, dan sebagainya).

Menurut praktisi emotional intellegence parenting, Hanny Muchtar Darta Certified EI PSYCH-K SET dari Radani Emotional Intellegence Center, "peran orangtua dalam masa-masa pencarian jati diri anak adalah sebagai pendukung (suporter) atau pemberi motivasi (motivator) serta sebagai pelatih".

”Di masa ini, anak-anak sedang senang bereksperimen, dan orangtua hanyalah mengarahkan, bukan menentukan anak,” tambahnya. Bantu anak mengenali diri dan berikan pemahaman bahwa setiap orang memiliki kualitas positif dalam dirinya yang tinggal menunggu untuk ditemukan dan dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar