SURABAYA - Diam-diam ternyata Presiden SBY ternyata kadang-kadang menemui mahasiswa yang sering mendemonya. Pengakuan ini dikatakan SBY saat memberikan kuliah umum di Institut Teknolgi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam rangka Dies Natalis ITS ke 50.
Selain bertemu dengan mereka, SBY juga mengaku menerima semua aspirasi yang disampaikan mahasiswa pada saat mereka berdemontrasi.
Contohnya pada sebelum menutup kuliah umum di SBY membacakan enam tuntutan yang diajukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Teritori 6 Jawa Timur.
“Penutup, saya tadi diberi surat oleh staf khsusus saya dari BEM Indonesia Teritori 6 Jatim yang ditandtangaini oleh Dalu Nuzlul Kirom Presiden BEM ITS. Sudah saya baca. Ada enam harapan yang disampaikan mahasiswa kepada mahasiswa kepada saya selaku kepala pemerintahan,” kata SBY.
Enam tuntutan mahasiswa kepada SBY itu adalah soal kemandirian energi, pemberantasan korupsi, tindak semua pelanggar HAM, reformasi birokrasi, penyelesaian masalah Lapindo, dan adalah menjadikan Madura sebagai daerah ekonomi khusus.
Atas usulan mahasiswa ini SBY menyatakan setujunya semuanya. Bahkan SBY juga menilai aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa itu pada umumnya memang berasal dari hati nurani mereka.
Kata SBY, pikiran yang disampaikan mahasiswa kepadanya pada umumnya orisinal, bebas politik praktis. SBY juga mengatakan selalu memberikan memberikan atensi pada aspirasi mahasiswa.
“Setiap usulan mereka 70 pesen saya sependapat. 30 persen informasi yang belum lengkap dan 10 persen dari 30 persen adalah campuraduk antara retorika,” kata SBY.
Bahkan kata SBY, kadang-kadang dia juga menyempatkan untuk bertemu dengan mahasiswa.
“Kadang saya menerima mahasiwa di tempat khusus, kadang sore atau malam hari. Saya mendengarkan semua aspirasinya. Namun mereka minta jangan dimasukkan koran. Karena nanti dikira berkolaborasi dengan Presiden. Jadi ada satu budaya kalau ketemu presiden itu tidak enak. Takut dihujat sesama teman-temannya,” ujar SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar